Sejarah Singkat Dayah

Dayah Najmusslam 1976
 Dayah merupakan sebuah lembaga pendidikan tertua di Aceh, saat ini keberadaan dayah ditengah tengah kehidupan masyarakat sangat besar pengaruhnya terutama dalam bidang pengembangan ilmu agama pada khususnya. Saat ini lembaga pendidikan dayah telah memberikan konstribusi yang cukup besar untuk masyarakat terutama dalam segi perubahan moral dan akhlak para generasi muda, dayah telah mendidik para generasi muda untuk lebih meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai agama, moral dan akhlak baik untuk duniawi maupun uhkrawi. 



Peranan dayah juga telah mendorong tegaknya penerapan syariat islam di bumi Serambi Mekkah ini, disamping itu dayah juga telah banyak melahirkan kader-kader ulama sebagai pewaris nabi karena ilmunya yang disebarluaskan untuk mendidik dan memimpin masyarakat sehingga dapat membedakan mana yang benar dan yang bathil yang halal dan yang haram yang pantas dan tidak layak 


Untuk itu sangat pantaslah Dayah menjadi perhatian serius pemerintah karena dayah telah memberikan kontribusi yang besar untuk masyarakat Aceh pada umumnya. 

Dayah Najmussalam berdiri sejak tahun 1968 dari hasil kerja keras dan swadaya masyarakat Kecamatan Pandrah pada khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya, berdiri diatas tanah wakaf seluas 4000 M2 yang terletak di KM 190 Jalan Banda Aceh Medan Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. 

Pimpinan Dayah Najmussalam dipercayakan kepada Tgk. Muhammad Usman sejak tahun 1968 yang ditunjuk oleh Komite dayah yang terdiri dari Kepala Mukim, Geuchiek dan Tokoh - tokoh masyarakat pandrah pelopor berdirinya dayah tertua di kabupaten Bireuen ini. 

Sejak Pimpinan Tgk. Muhammad Usman tahun 1968 dayah ini mengalami kemajuan yang sangat singnifikan hal ini terlihat dari banyaknya jumlah alumni yang terus tersebar di berbagai daerah di Aceh yang telah mendirikan Dayah, atau balai-balai pengajian ditempat asalnya bahkan tak sedikit alumni dayah Najamusalam kini telah berkerja di berbagai intansi Pemerintahan maupun BUMN. 

Jumlah Alumni dayah Najmussalam dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2000 s / d 2012 santri meudangang mulai mengalami penurunan hal ini terjadi akibat  banjir mengenangi Dayah Najmussalam, setiap tahun lima sampai enam kali banjir merendam komplek dayah sehingga membuat santri tidak nyaman banjir hanya terjadi sekali dalam setahun ini terjadi karena adanya adanya proyek pembagunan Tanggul Krueng Pandrah yang tidak menyeluruh.
Data keseluruhan santri Dayah Najmussalam sekitar 9000 an orang sejak 1968 hingga sekarang namun tidak ada data yang pasti jumlah santri yang pernah belajar di Dayah Najmussalam sejak berdiri hingga sekarang, karena data santri dibawah tahun 1980an tidak terdokumentasi dengan baik. Dari hasil perkiraan dari keterangan alumni-alumni terdahulu Jumlah santri yang pernah belajar di Dayah Najmussalam sejak berdiri hingga sekarang mencapai 7.000 – 9.000 an santri. 

Pada sekitar tahun 2007 Tgk. Muhammad Usman mengalami komlikasi penyakit yang didieritanya sehinga meninggal dunia pada tahun 2011, selanjutnya dipimpin oleh putra beliau Tgk. Ahmad Ridhwan Muhammad hingga sekarang. 

Saat ini dayah Najmussalam menampung 30 orang santri Putra Meudagang, 80 orang santri Putra Malam dan 40 orang santri Putri Meudangan, 30 orang santri Putri Malam total keseluruhan santri dayah najmussalam tahun 2014 adalah 150 orang. 

                      Grafik : Jumlah Santri Dayah Najamussalam dari tahun 1990 s/d 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar